KRITIK CAMERON F. QUINN PADA SOKEI MATSUI (IKO I)

KRITIK CAMERON F. QUINN PADA SOKEI MATSUI (IKO I)

Pribadi yang tidak diterima Senior lain sebagai Pewaris Sosai Oyama sehingga munculnya IKO II, IKO III, IKO IV dan pemisahan Para Karateka Utama di tubuh KYOKUSHIN – KAIKAN KARATE ORGANIZATION yang berpusat di Tokyo Honbu Pertama yang sekarang dinamakan IKOSOSAI dan tetap berada di Ikebukuro, Tokyo, Japan. Artinya, International Karate Organization yang masih dikelola Pribadi Pribadi yang loyal pada cita cita Sosai Mas. Oyama yang sekarang dengan Wali Mrs. KURISTINA OYAMA, Puteri II Pendiri Aliran ini.

* Sangat menggelikan dan telah terjadi hal yang membingunkan ( sulit diterima nalar sehat maksudnya ) di dunia Kyokushin ( Kyokushinkai Karate). Sebagai satu kenyataan sebagian besar organisasi ini ( IKO I dan lain lain yang terbentuk) adalah ASPAL dan tanpa etika tetapi sepertinya tetap disukai tanpa disadari oleh banyak orang. Saya juga dibuat bingung untuk sesaat. Tetapi sulit juga untuk bisa memaafkan ini semua.
Saya mempercayai semua orang. Saya mempercayai Shokei Matsui sebagai teman, rekan berlatih dan penguasaan karatenya yang sempuna dan layak untuk melanjutkan legalitas Sosai (Pendiri).
Dia, tiba tiba berubah menjadi pribadi dengan jiwa yang memalukan (tidak layak) bukan hanya semata mata tidak menghargai, hormat atau tidak setia kepada Sosai ( dan kalau kamu berfikir tentang ini, siapa Sokei Matsui tanpa Sosai Oyama, Tournamentnya Sosai, Kenaikan Tingkat oleh Sosai dan Kumite melawan 100 karateka? ), tetapi ternyata dia juga tidak punya rasa penyesalan untuk mengeruk keuntungan uang demi kepentingan dirinya sendiri dengan nyata nyata merampas dari tangan janda gurunya, seraya mengacuhkan janda gurunya meninggal dalam kemiskinan.*
Memang benar, satu tragedi yang tak terbayangkan. Madam Oyama demikian menderita pada akhir hayatnya di Rumah Sakit seperti diungkapkan puterinya II Kuristina Oyama dengan penuh kesedihan dan perasaan yang hancur, tetapi tetap dengan jiwa besar. Master Oyama dan keluarga terasa sangat dihianati oleh orang orang disekelilingnya yang dahulu ikut dibesarkan namanya.
Apapun kekurangan sebagai makhluk ciptaanNYA dengan berbagai kelemahan adalah hal yang wajar dan manusiawi, tetapi tidak seharusnya pribadi pribadi yang pernah mendompleng kebesarannya, apalagi yang pernah ikut santap dalam satu piring dengan hidangan yang sama, memperlakukan beliau dengan kebekuan perasaan hanya karena ` Keserakahan ` laksana buasnya serigala berbulu domba yang sering saya jadikan perumpamaan. Apalagi dalam dunia karate. Bushido landasannya. Sejarah International Kyokushin – Kaikan Karate Organization akan mencatatnya. (Pim.Pst.)