2 Karateka Indonesia

2 Karateka Indonesia ke Kejuaraan Dunia Kyokushinkai di Tokyo

“cuplikan berita harian “Sinar Harapan”

Jakarta, 22 Nopember.

Indonesia mengirim dua peserta untuk ikut serta dalam kejuaraan dunia karate Kyokushinkai (karate “full contact”) di Tokyo, tgl 23 s/d 25 Nopember.

Kedua peserta tersebut adalah Didik Sutjipto (DAN I) dan Andi Susilo (DAN I) dipimpin oleh team manager Richard H. Susilo (DAN II).

Rabu petang para peserta telah meninggalkan Indonesia menuju Jepang disertai pimpinan perguruan Kyokushinkai Indonesia, Nardi T. Nirwanto SA. Andi Susilo karena kesulitan tehnis baru berangkat Kamis petang.

Atas pertanyaan “SH” Rabu siang, pimpinan Kyokushinkai mengatakan belum dapat memberi komentar mengenai prestasi yang akan dicapai para peserta Indonesia di Tokyo, karena hingga keberangkatan belum menerima acara/jadwal pertandingan. Belum diketahui siapa2 calon lawan Indonesia. Namun dipastikan, kedua peserta telah dipersiapkan sebaiknya, disamping tehnik, fisik, juga mental dan semangat bertanding.

Dikatakan, berdasarkan pengalaman yl. dalam kejuaraan dunia Kyokushinkai tahun 1975 ia telah menginstruksikan pada kedua pemain, agar dalam pertandingan, kemenangan harus dicapai secara mutlak, kalau perlu menang dengan KO. Karena kalau tidak, maka para wasit dan juri, akan memenangkan lawan Indonesia, apalagi kalau lawan adalah peserta dari Jepang, demikian Nardi.

Dalam kejuaraan dunia 1975, Indonesia mengirim 4 peserta, tapi semua gugur dalam babak penyisihan, berdasarkan keputusan wasit/juri yang meragukan.

Menurut Nardi, kedua peserta belum memiliki pengalaman bertanding internasional. Disamping itu, ada satu hal yang ia agak kuatirkan yakni masalah udara yang dingin di Jepang. Para peserta telah dilatih di daerah yang dingin (di Malang/Batu), namun udara dingin tsb. tentunya berbeda dengan di Jepang.

Baik Didik (21 thn) maupun Andi telah berlatih karate Kyokushinkai yang lebih populer di Indonesia dengan karate “full contact” (pukulan langsung) selama kurang lebih 7 tahun. Demikian pula Andi (24 thn) telah tujuh tahun menjadi anggota Kyokushinkai.

Dalam kejuaraan 1979 di Purwokerto beberapa waktu yl, kedua peserta tidak ikut serta, karena keduanya adalah asisten instruktur (pelatih). Pemilihan kedua peserta, menurut Nardi, tidak melalui pertandingan seleksi, tapi adalah berdasarkan penilaian segi fisik, tehnik, mental, semangat bertanding, oleh pimpinan perguruan Kyokushinkai. (K-2)