FORKI

ARTI LAMBANG FORKI

SEGI LIMA DENGAN GARIS BAWAH MEMBENTUK SUDUT
Melambangkan olah raga Karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat revolusi
17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.

TUJUH BUAH LINGKARAN
Melambangkan keolahragaan Karate dan Sapta Prasetia FORKI.
GAMBAR HURUF K
Menggambarkan seorang Karateka yang sedang siap sedia.
WARNA KUNING
Melambangkan keagungan.
WARNA HITAM
Melambangkan keteguhan tekad
WARNA MERAH
Melambangkan keberanian
WARNA PUTIH
Melambangkan kesucian.

SEJARAH SINGKAT KARATE DI INDONESIA

Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang, melainkan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke Tanah Air, setelah mereka menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963, beberapa mahasiswa Indonesia, antara lain : Baud Adikusumo, Muchtar, dan Karyanto mendirikan dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan Karate (aliran Shotokan) di Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 10 Maret 1964, mereka membentuk wadah yang mereka namakan PORKI (Persatuan Olahraga Karate).

Beberapa tahun kemudian berdatangan ex mahasiswa Indonesia dari Jepang, seperti Setyo Harsono(pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin, dan Chairul Taman yang turut mengembangkan Karate di Tanah Air. Di samping ex mahasiswa tersebut di atas, orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka ini antara lain : Matsusaki(Kyushin Ryu – tahun 1966), Ishi(Goju Ryu – tahun 1969), Hayashi(Shito Ryu – tahun 1971) dan Masutatsu Oyama(Kyokushinkai – tahun 1967)*.

Karate ternyata mempunyai banyak penggemar, yang imprementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (pengurus) Karate dengan berbagai aliran, seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan Karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidakcocokan di antaranya para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun, akhirnya dengan adanya kesepakatan bersatu dalam upaya mengembangkan Karate di Tanah Air, pada tahun 1972 dibentuklah satu wadah organisasi Karate yang diberi nama FORKI (Federasi Olahraga Karate-DO indonesia. 

Sejak terbentuknya FORKI sampai saat ini selain beranggotakan 27 anggota pengurus daerah(Pengda) juga beranggotakan 25 pengurus Karate. Tujuan FORKI adalah mengembangkan Karate-DO sebagai olahraga seni serta ilmu membela diri untuk memupuk kepribadian yang luhur dan terbuka bagi setiap warga negara Indonesia, membantu usaha memajukan bangsa Indonesia yang sehat, kuat, dan berjiwa besar dalam rangka ketahanan nasional dan pembangunan pada umumnya, serta membina persatuan sesama aliran olahraga Karate-DO seluruh Indonesia.

Persyaratan organisasi atau perguruan Karate-Do di Indonesia untuk menjadi anggota FORKI adalah minimal mempunyai 5(lima) daerah tingkat satu, dan tiap-tiap daerah tingkat satu mempunyai 3(tiga) cabang, serta tiap-tiap cabang mempunyai 3(tiga) ranting. FORKI tidak lagi menerima penambahan keanggotaan organisasi perguruan karate-do yang baru. Bila ada perguruan karate-do di luar anggota FORKI yang kedudukan dan pusatnya berada di Indonesia bermohon untuk menjadi anggota FORKI, maka perguruan tersebut bisa melakukannya dengan bergabung pada perguruan karate-do yang telah menjadi anggota FORKI berdasarkan/ sesuai dengan kedekatan alirannya dan harus menanggalkan identitas perguruannya.

Pada prinsipnya setiap perguruan atau aliran Karate-DO FORKI dibenarkan berafiliasi dengan perguruan yang berada di luar negeri, khususnya di bidang tekhnik perkaratean, namun untuk mengikuti pertandingan ke luar negeri, setiap perguruan atau aliran harus seizin pengurus besar FORKI.

Foto kenang2an Hanshi Nardi bersama Ketua Umum2 Perguruan anggota FORKI dan mantan Sekjen FORKI G.A. Pesik

*Lihat sejarah Kyokushinkai di Indonesia (About Us – History).

DAFTAR PERGURUAN KARATE ANGGOTA FORKI

  1. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
  2. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
  3. INKADO (Indonesia Karate-Do)
  4. GOJUKAI
  5. K.K.I (Kushin Ryu Karate-Do Indonesia)
  6. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do. Indonesia)
  7. GABDIKA SHITORYU (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
  8. BKC (Bandung Karate Club)
  9. KYOKUSHINKAI (Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
  10. SHIROITE
  11. KEISHINKAN
  12. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbunkan Seluruh Indonesia)
  13. TAKO INDONESIA
  14. SHINDOKA
  15. PORBIKAWA
  16. KALA HITAM
  17. INKANAS ( Institut Karate-Do Nasional)
  18. GOJU RYU ASS
  19. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
  20. PORDIBYA
  21. KANDAGA PRANA
  22. BLACK PANTHER
  23. FUNAKOSHI
  24. AMURA
  25. SHOTO KAI

DAFTAR KETUA UMUM PB FORKI

PERIODE 1972 – 1977
Ketua Umum :Widjojo Sujono
Sekretaris Jendral : Otoman Nuh

PERIODE 1977 – 1980
Ketua Umum : Sumadi
Sekretaris Jendral : Rustam Ibrahim

PERIODE 1980 – 1984
Ketua Umum : Subhan Djajaatmadja
Sekretaris Jendral : G.A. Pesik

PERIODE 1984 – 1988
Ketua Umum : Rudini
Sekretaris Jendral : Adam Saleh

PERIODE 1988 – 1992
Ketua Umum : Rudini
Sekretaris Jendral : G.A. Pesik

PERIODE 1992 – 1996
Ketua Umum : Rudini
Sekretaris Jendral : G.A. Pesik

PERIODE 1996 – 2001
Ketua Umum : Jend. TNI Wiranto
Sekretaris Jendral : Drs. Hendardji S, SH.

PERIODE 2001 – 2005
Ketua Umum : Jend. TNI (Purn) Luhut B. Panjaitan
Sekretaris Jendral : Drs. Hendardji S, SH.

PERIODE 2005 – 2009
Ketua Umum : Jend. TNI (Purn) Luhut B. Panjaitan
Sekretaris Jendral : Drs. Hendardji S, SH.

PERIODE 2010 – 2014
Ketua Umum : Drs. H. Hendardji S, SH
Sekretaris Jendral : Lumban Sianipar

PERIODE 2014 – 2019
Ketua Umum : Jend. Gatot Nurmantyo
Sekretaris Jendral : Lumban Sianipar

PERIODE 2019 – 2023
Ketua Umum : Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, S.I.P.
Sekretaris Jendral :  H. Raja Sapta Ervian, S.H., M.Hum.