( Editorial Oshi Shinobu Kwartal III,2005 )
Dalam kehidupan manusia yang multi kompleks ini segala penentuan pilihan dan keputusan perlu didukung oleh unsur ` keyakinan ` untuk bisa memompa semangat hidup yang tahan uji dalam maraih dan mencapai apa yang kita inginkan. Dukungan unsur keyakinan sangat diperlukan baik untuk tujuan duniawi maupun spiritual. Satu keyakinan untuk apa semuanya itu kita lakukan.Makin tinggi nilai obyek yang ingin kita capai,makin tinggi pula keyakinan yang harus kita miliki.Keyakinan adanya Tuhan Allah Yang Maha Besar.Keyakinan akan jalan `Agama` yang kita anut dan sudah tertata rapi hukum hukumnya untuk bisa melaksanakan dan mengamalkan perintah dan ajaranNYA yang berintisarikan : Hidup bertujuan penuh perbuatan baik dan cinta kasih kepada sesamanya.(Cinta – Kasih disini berarti tidak melakukan perbuatan angkara murka terhadap sesama dan mau berbagi rasa kemanusiaan.).Keyakinan adanya kehidupan abadi penuh kedamaian di akhir hidup yang hanya sesaat ini.Menempatkan Tuhan Allah diatas segalanya. Demikan pula dalam menentukan berbagai pilihan hidup untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan sehari hari.Umpamanya:Dalam memilih istri, menjalin persahabatan dan kerjasama,menetapkan pilihan berorganisasi,menggeluti pekerjaan,memilih dan menentukan sikap dalam gerak langkah kedepan dan lain sebagainya. Untuk semua itu dibutuhkan adanya dukungan keyakinan didalam diri kita untuk bisa mencapai hasil yang berarti daripada sekedar comot sana comot sini. Sebaiknya tetap dijaga adanya kesebandingan antara hasrat dan keyakinan sehingga akhirnya bisa memberi nilai tambah dan kepuasan bathin.Kemauan keras,semangat menyala nyala tetapi tanpa keyakinan akan cepat memudar dan padam.
Dalam Negara dan Pemerintahan yang demokratis dimana masyarakat bangsa mempunyai kekuasaan tertinggi,keyakinan seseorang harus dilindungi,dihargai,dijunjung tinggi dan bisa tersalurkan dengan bebas asal keyakinan itu tidak untuk merugikan,mempengaruhi dan mengajak dengan cara memaksa dan intimidasi,mencederai,mencelakakan bahkan merusak dan menghancurkan (milik) pihak lain baik oleh perorangan,kelompok,golongan dan yang paling celaka adalah; oleh pemerintahan negara yang seharusnya melindungi rakyatnya dari perbuatan tidak bermoral dan berakhlak.Apalagi apabila perbuatan ini ditolerir hanya untuk memanjakan dan menganakemaskan segelintir,sekelompok,segolongan masyarakat demi kepentingan pemerintah dengan dalih yang dibuat buat sehingga mengorbankan pihak lain yang tidak berdaya sebagai minoritas dalam segala hal.Yang besar,yang powerfull menindas yang kecil dan lemah. Masuk akalkah Tuhan Allah dengan hukum `Cinta – Kasih` mentolelir hal ini. ( Editorial Oshi Shinobu Kwartal I,2005) :Tuhan Allah Milik Semua Manusia.
Hak rakyat akibatnya tertindas dengan berbagai dalih yang sering kurang bisa diterima akal sehat dan menyakitkan.Keyakinan seseorang sering diinjak injak karena tidak sefaham dan mengikuti keyakinanm pihak lain.Keadaan seperti ini,apabila tidak diluruskan dan dihentikan secara sungguh sungguh,akan merupakan malapetaka.Sumber segala perpecahan yang akan berakar dalam dan lama untuk penyembuhannya. Bathin manusia di dunia ini sebagian besar menentang dan tidak bisa menerima cara cara yang demikian itu,sejak dahulu hingga kini.Karenanya; Negara Otokratis – Absolut, Negara Totaliter & Otoriter, Negara Sekularisme, Negara Pura Pura Demokratis tetapi kemerdekaan dan hak serta keyakinan rakyatnya dibantai dan dibelenggu, selalu ditentang. Masih banyak rakyat dunia yang mengalami hal seperti ini dan tetap berjuang untuk kebebasannya.Sering dengan pengorbanan besar; Jiwa dan Raga. Apabila setiap hari rakyat dalam keadaan seperti ini, dipenuhi rasa ketakutan,tidak ada rasa kedamaian dan selalu gelisah,walau mungkin hanya sebagian kecil.Apabila Pemerintahan Negara merupakan momok terselubung bagi rakyatnya sendiri.Suatu tanda bahwa Negara itu belum sehat sepenuhnya.Ibarat badan kita masih ada yang terserang infeksi. Apakah demikian rendah hakekat dan harkat serta martabat manusia yang diciptakan Yang Maha Tinggi ini hingga manusia hanya dipakai sebagai alat pemuas kepentingan Negara apalagi kalau hanya menjadi korban suatu kelompok kekuatan saja. Adilkah!. Karenanya, mayarakat dunia menginginkan adanya kebebasan,kedamaian,hak hak pribadi yang dilindungi terutama yang berhubungan dengan`keyakinan`. Salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia yang singkat ini. (Pluralisme dalam Bineka Tunggal Ika). Siapa sih di dunia ini yang berani mengklaim bahwa Tuhan Allah paling berkenan kepadanya saja baik perorangan,kelompok ataupun golongan sehingga berani mengatas namakan Sang Pencipta ini untuk tindakan dan perbuatan yang justru tidak dikehendaki olehNYA.
Memilih Seni Beladiripun,umpamanya : Kyokushinkai Karate ini yang hanya merupakan sebagian kecil dari kegiatan hidup kita tetapi apabila didalami dengan benar, akan berguna juga sebagai salah satu ` Jalan Hidup – Way of life `.Sebelum seseorang mendalaminya perlu disimak dulu maksud dan tujuan melalui pengamatan serta penjajakan sehingga menimbulkan satu ` keyakinan ` akan manfaat yang ingin dipetiknya dan apa yang harus dlakukan untuk mencapai keinginman itu sehingga memberi rasa kepuasan baik phisik khususnya kaitannya dengan bathin kita, karena selama hayat dikandung badan, hubungan jasmani dan rohani amat erat satu sama lain dan tidak bisa dipisah pisahkan. Saling ikat mengikat ini perlu sehingga sesuatu yang kita yakini itu akan bermanfaat baik bagi phisik maupun mental spiritual. Tanpa keyakinan yang mantap dan dalam, bisa jadi seseorang hanya sebagai pelaku yang iseng dan sering berakibat apa yang kita pilih, lakukan, jalani itu tidak akan bertahan lama dan bahkan hasilnya akan mengecewakan. Karena hanya coba coba. Kalau unsur coba coba menjadi landasan,maka sering berakibat keragu raguan dan cepat bosan. Nihil hasilnya.Yang paling nyata dan sering terjadi adalah: Memilih keyakinan beragama sebagai jalan menuju padaNYA. Bahkan sering hanya digunakan sebagai kedok belaka untuk tujuan dangkal dan sesaat. Dalam perkawinan umpamanya. Agama sering digunakan sebagai topeng bahkan berani berpura pura dihadapan Yang Maha Tahu.Sifatnya hanya untuk memperkuat posisi,legalitas dan identitas tujuan sesaat atau bahwa dirinya seorang yang agamis. Memilih jodoh tanpa persiapan keyakinan dan tujuan berkeluarga dan sering hanya didorong unsur dadakan bersifat badaniah, tidak akan bertahan terhadap goncangan yang pasti muncul dalam perjalanan hidup ini. Keyakinan bisa bergesar,bisa berubah dan melemah.Pada saat yang demikian itu kita perlu introspeksi sedalam dalamnya sambil menimbang nimbang segala yang telah kita lakukan dan apabila memang tidak ada lagi yang bisa membangkitkan keyakininan yang ada didalam hati kita,maka sulit untuk tetap bersiteguh dan bertahan pada pilihan yang sudah kehilangan unsur ini yang semula kita miliki.Yang kita jalani menjadi mengambang tanpa kekuatan akar didalam bathin dan pikiran kita.Pada saat yang demikian ini,asal betul betul bukan karena pengaruh dari luar dan godaan dangkal atau alasan alasan tak bertanggung jawab ,tinggalkan dan carilah sesuatu yang bisa menumbuhkan keyakinan baru. Manusia berhak mencari kebahagiaan.Tidak perlu diri kita tersiksa sepanjang sisa hidup ini dengan penderitaan lahir bathin akibat kita dipaksa untuk menelan sesuatu yang tidak kita sukai. Dengan kata lain; keyakinan merupakan satu unsur utama yang amat penting dalam kehidupan ini karena ` Keyakinan mendorong semangat dan menambah gairah dalam perjuangan hidup `.
Karenanya,Perguruan sejak mula lahirnya hingga kini tidak terlintas dalam pikiran dan perjuangannya untuk mengembangkan diri dengan cara cara melalui kekuatan luar (backing) atau orang orang yang mempunyai kedudukan dan powerfull serta berpengaruh dalam kegiatan nasional untuk didomplengi di punggungnya agar preoritas & fasilitas diperoleh dengan mudah melalui cara yang tidak sehat. Perguruan kuatir dan takut jadi manja karena semua diperoleh dengan mudah tanpa perjuangan, sendi sendi Perguruan jadi rapuh akibat terbiasa tinggal memanen hasil.Tidak menimbulkan rasa kebanggaan.Perjuangan Perguruan harus melalui usaha ` berani bersaing secara sehat ` dan berlandaskan ` keyakinan ` baik bagi Organ Utamanya maupun Warga didalamnya. Perguruan tetap berpegang pada Motto :` Quality above quantity ` dan` Small is beautiful `. Motto dalam Ekonomi. Perguruan yakin bahwa walau sedikit tetapi sesuai dengan arti PEMBINAAN MENTAL bagi warganya lebih bermanfaat daripada besar tetapi rapuh dan dengan cara mengada ada. Belajar karate harus bisa memberi manfaat lahir bathin, tidak tergantung berapa lama seseorang mendalaminya, karena ragi yang baik akan tumbuh berkembang didalam hati kita masing masing seirama.dengan pertumbuhan dan perkembangan jiwa raga kita. Keyakinan Manusia perlu diberi tempat layak,dilindungi dan dihargai asal tidak dijadikan landasan untuk merugikan pihak lain.( Nardi T.N.)
(nardi tn)