Terseret Arus

Segera Nardi menuju tepian pantai dan minta warga tersebut keluar dari air laut walau saat itu masih dipinggir yang dangkal. Aneh…..! menerima permintaan Nardi untuk keluar dari air laut, warga itu langsung berusaha untuk berdiri dan terlihat ingin segera keluar dari air, (biasanya warga selalu patuh dan taat) tetapi saat itu walau dia berenang dengan tertelentang dan santai, tetapi usahanya untuk bangkit tidak berhasil dan malahan lambat tapi pasti dan nyata dia malahan menjauh terbawa arus pantai menuju kedalaman laut bebas.

Warga dan orang-orang umum yang juga berada dipantai menyaksikan kejadian ini ikut terheranheran karena hal yang tidak wajar ini. Segera H. makin menjauh menuju laut lepas terseret sekitar 200 meter ke tengah. Beberapa senior segera ingin membantunya tapi apa yang bisa dilakukan. Dengan berenang pasti amat berbahaya, takut terseret juga karena tiba-tiba terlihat arus balik makin kuat, hal ini bisa dilihat dari keadaan korban yang dengan cepat berada amat jauh.

Semua yang ada di pantai mulai gelisah, baik Nardi dan seluruh warga maupun pengunjung umum. Maka, melalui seorang warga senior yang sehari-hari lebih dekat dengan Nardi, minta ijin untuk menjadikan sabuk karategi sebagai tali yang akan disambung satu sama lain dan dijadikan alat penghubung diantara mereka yang ingin membantu menyelamatkan H. yang terombang ambing dikejauhan.

Permintaan ijin ini dilakukan setelah usaha untuk minta bantuan pemilik perahu yang tiap hari terbiasa melaut mencari ikan tidak berhasil, malahan dijawab dengan:‘Biar saja, nggak perlu ditolong!‘. Demikian juga, usaha untuk meminjam tali panjang di Suatu Kesatuan sekitar enam Km dari tempat kejadian juga tidak membawa hasil, kantor tutup karena hari minggu, disamping memang tidak tersedia. Tidak ada lagi harapan untuk meminta bantuan dari pihak luar.

Penjaga pantaipun tidak tersedia dan bahkan para karyawan Pesanggrahan yang melihat kejadian ini tetap berwajah santai seperti tidak terjadi sesuatu yang berarti. Permintaan warga ini dengan terpaksa dikabulkan Nardi dengan pesan agar tetap berhati-hati, karena sudah tidak ada kemungkinan lain. Maka serentak seluruh warga melepas sabuk karate ginya dan segera oleh para senior diikat satu sama lain dijadikan sebuah tali panjang.

Keganjilan terlihat nyata. Warga yang terseret arus ini bisa bertahan di kejauhan lebih dari 30 menit. Dia melambai-lambaikan tangannya saat diangkat ombak keatas dan hilang saat ombak merendah, tetap di tempat yang sama laksana alat pembatas dilaut yang terapung-apung di satu titik. Barangkali keadaan ini semacam umpan agar lebih banyak yang masuk laut, yaitu mereka yang ingin menolong sesamanya karena mereka tidak ingin terjadi sesuatu hingga membuat Nardi mengalami kesedihan. Ini mereka katakan satu sama lain sesuai laporan yang diberikan kemudian.

–BERSAMBUNG–