KEJUARAAN INTERNASIONAL I (1973)

Pada tahun 1973 Perguruan mencoba mengundang karateka dari Singapore dibawah pimpinan Mr. Peter Chong, karateka dari Malaysia dibawah pimpinan Mr. Joe Chin Tut Ching yang dikenal Nardi saat berada di Singapore, serta seorang karateka dari Australia yang kebetulan berlatih di Singapore.

Melalui publikasi yang lumayan dan mengena, Kejuaraan Internasional I ini sukses besar. Penonton berjubel hingga beberapa meter dari Gedung Pancasila karena tidak bisa dapat tempat, kehabisan tiket. Untuk masuk gedung saja sulitnya bukan main dan di dalam penuh sesak, tetapi tetap tertib. Bapak Widjojo Soejono dan Pejabat teras serta perwakilan PB FORKI hadir pada event itu.

Pimpinan delegasi Singapore pada Kejuaraan Internasional I, 1973. Berdiri di tengah adalah Mr. Peter Chong

Saat itu Gedung Pancasila merupakan Gedung Olah Raga yang paling representative di Jawa Timur. Nardi yang tidak mempersiapkan para karateka Perguruan secara khusus meyakini bahwa mereka selalu siap phisik – mental, bahkan tidak ditentukan siapa yang nanti akan dipilih sebagai wakil Indonesia kecuali memberi dorongan semangat agar bersikap mental yang baik serta permohonan agar bersedia bertanding dengan semaksimal mungkin demi nama Perguruan dan nama baik Indonesia. Ini yang terpenting. Kalah tidak menjadikan kekecewaan dan menangpun tidak menjadikan kepongahan.

Akhirnya, dalam pertandingan yang sekaligus bersamaan dengan Home Tournament II, Indonesia menang mutlak dan beberapa karateka Singapore dan Malaysia tidak bisa bangun saat tiba di Hotel selesai pertandingan sehingga keesokan hari saat diajak berekreasi ke tretes dan Batu, beberapa tidak bisa ikut akibat keadaan phisik yang payah berhadapan dengan karateka Indonesia sehari sebelumnya yang bertanding dengan semangat tinggi. Benar, karateka tamu mendapat pengalaman pahit dan mereka tidak menduga akan berakibat demikian fatal kehadirannya di Indonesia, terutama Mr. Peter Chong yang memang merasa superior sejak kedatangannya karena menurut perhitungannya Nardi pernah berlatih di Singapore.

Duduk dari kiri Bpk.R.Banoe Roesman Kartasasmita, Presiden Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai, Bapak Mayjen Widojo Soejono, Ketua Umum PB FORKI dan Hanshi Nardi T Nirwanto SA.

Kemenangan mutlak ini disaksikan Bapak Widjojo Soejono dan Perwakilan PB FORKI serta juga Pejabat Teras Jawa Timur serta beribu mata penonton. Semuanya menang dengan meyakinkan tanpa rekayasa sedikitpun. Kompetisi penuh. Kisah dibalik ini semua yang didengar Nardi setelah pertandingan selesai adalah sebagai berikut. Di Airport Juanda saat dijemput Panitia, Mr. Peter Chong dengan lantang bertanya: ‘ Where is Nardi ?‘ sambil berpesan agar Nardi jangan merasa takut, biasa saja pada saat pertandingan nanti!‘. Pesan penuh kecongkakan ini hanya dijawab :‘ Oss‘ oleh seorang karateka L.S. yang berada diantara rombongan penjemput walau merasa geli akan kesombongan Mr.Peter Chong ini.

Kebetulan saat Nardi memilih karateka yang diberi kepercayaan untuk bertanding mewakili Perguruan dan nama Indonesia, Karateka L.S terpilih sehingga dia bisa melampiaskan kedongkolannya atas kesombongan Mr. Peter Chong yang meremehkan karateka Indonesia untuk membuktikan karateka tuan rumah bukan karateka tempe !