Peristiwa Minggu, 5 September 1976 menjadi salah satu moment bersejarah bagi Perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai. Sebanyak 8 Karateka menjadi Korban Tragedi Ngliyep.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan cinta kasih atas meninggalnya 8 Karateka, Pemerintah Kota Batu menetapkan Makam Delapan Karateka Pahlawan Cinta Kasih sebagai Ikon baru Kota Batu. Penetapan ini juga bertepatan dengan Hari Jadi Kota Batu ke 21.
Wali Kota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko hadir secara langsung untuk menetapkan dan meresmikan Makan Delapan Karateka Pahlawan Cinta Kasih dan Guru Besar Karate Nardi T. Nirwanto S.A sebagai ikon Kota Batu di Jl. Karate, Ngaglik, Kota Batu, Rabu (19/10).
“Ini adalah tempat yang harus kita hormati, kita jaga dan kita jadikan tempat bersejarah. Tempat ini menunjukkan bagaimana Karateka memiliki cinta kasih dan moral yang tinggi” kata Wali Kota Batu.
Hj. Dewanti Rumpoko menambahkan, Ikon ini bisa menjadi bukti pembelajaran bagi generasi muda untuk memiliki karakter dan mental yang baik.
“Semoga monumen ini bisa menjadikan kita terus ingat, cinta kasih akan mengalahkan kekuatan apapun. Sebagai generasi muda kita harus bisa saling menghormati dan semoga kita semua bisa berbuat kebaikan dengan cinta kasih” imbuh Walikota.
Pemugaran peristirahatan terakhir Delapan Karateka dan Guru Besar Karate Nardi T. Nirwanto S.A merupakan hasil penggemblengan mental dan spiritual para karateka.
Wakil Keluarga Karateka, Setia Budhijanto mengatakan Tragedi Ngliyep menjadi kejadian yang tak akan terlupakan. Ia berharap semoga kelak dan seterusnya, Perguruan mental karate Kyokushinkai akan melahirkan manusia-manusia bermental baja dan memiliki spiritual tinggi.
“Perguruan ini adalah tempat penggemblengan mental spiritual dengan disiplin tinggi dan berkemampuan mawas diri akan melahirkan manusia-manusia yang berkualitas” katanya.