national-news

KONGRES FORKI XV 2019

Kongres FORKI yang kali ini diadakan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta pada hari Jumat – Sabtu, 15 – 16 Februari 2019 pada akhirnya mundur hingga ke hari minggu, dikarenakan Ketua Umum terpilih, Bapak Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terpilih secara aklamasi dalam kongres di Jakarta, Sabtu (16/2). Dan Minggu (17/2) pagi ini dia akan menerima mandat itu.

Bapak Widjojo Soejono, Ketua Umum FORKI I

Marsekal Hadi sendiri mendadak berhalangan hadir pada hari Sabtu siang itu, karena mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo ke Semarang, Jawa Tengah. Alhasil, pengukuhan Kongres Forki atas terpilihnya Panglima TNI sebagai ketua umum baru bisa digelar Minggu (17/2) pagi.

Marsekal Hadi menduduki jabatan ketua umum PB Forki periode 2019-2023 menggantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang sudah habis masa baktinya. Sebelum terpilih secara aklamasi dalam Kongres Forki, 15-16 Februari, Bapak Hadi sudah mendapat dukungan luar biasa dari perguruan dan Forki provinsi. Tak kurang dari 18 perguruan atau 71 suara dari total 88 suara perguruan mengusulkan nama panglima TNI tersebut atau sekitar 80,68%. Perguruan Pembinaan Mental Karate karena mempunyai wilayah lebih dari 15 Provinsi mempunyai hak 3 suara.

Selain dukungan perguruan, sebanyak 26 daerah dari 34 Forki provinsi yang berada di bawah naungan Forki atau sekitar 76,47% pun memberikan dukungan pencalonan mereka kepada panglima TNI. Alhasil, total dukungan pencalonan Hadi pun mencapai 97 suara dari 122 suara atau sekitar 79,51%.

Selain menetapkan ketua umum, Kongres Forki juga memilih empat formatur dari unsur perguruan dan Forki Provinsi yang akan membantu menyusun kepengurusan Forki. Mereka adalah Forki Provinsi DKI dan Sumatra Utara, serta perguruan KKI dan Inkanas.

Bersama Kala Hitam memperjuangkan apirasi Full Body Contact

Kongres kali ini dihadiri Utusan dari  23 Perguruan anggota FORKI (dari 25 Perguruan) dan 24 Pengurus Provinsi (dari 34 Provinsi).
Dalam Sidang Komisi Organisasi juga disetujui perubahan2 berkaitan nama dan lambang perguruan anggota FORKI :

  • AMURA berubah nama & lambang menjadi ASKI (Akademi Seni Beladiri Karate Indonesia)
  • Kandaga Prana berubah nama dan lambang menjadi Shokaido (Shotokan Kandaga Indonesia)
  • Goju Ryu Ass berubah lambang
  • Funakoshi berubah lambang
  • Gokasi berubah lambang

Dalam Sidang Komisi Pembinaan Prestasi, usulan diadakannya Bidang Pembinaan Full Body Contact telah dicatat dan diterima dalam Sidang Pleno. Semoga dalam Kepengurusan FORKI yg baru nanti, akan terealisir, sehingga di tiap2 daerah ada Bidang Pembinaan Full Body Contact, sehingga dipertandingkannya Karate Full Body Contact dalam PON 2020 tidak menjadi mimpi belaka.

Didalam Pidato Sambutannya selepas dilantik menjadi Ketua Umum FORKI 2019 – 2023, Marsekal Hadi mengatakan pernah berlatih di Perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate do Indonesia di Dojo Malang sekitar tahun 1980 an hingga Kyu 5 (Kuning strip) terpaksa berhenti karena beliau masuk AKABRI. Tentunya beliau pernah merasakan Pembinaan di Perguruan ini dan pernah merasakan kumite Full Body Contact yang keras tetapi tidak kasar.

Selama break, ngobrol2 dengan peserta dari Gabdika, Inkanas, Inkai, Pengprov Sumbar, Shotokai dan banyak lagi, ternyata Perguruan kita dan Kyokushinkai cukup dikenal oleh banyak perguruan2 lain. Untuk diketahui, di FORKI, Perguruan kita secara resmi dikenali dengan nama KYOKUSHINKAI.

Mewakili Perguruan kali ini : Senpai Sugiyanto (DKI), Senpai Yusran Pasaribu (Jabar), Sensei Setiabudi Laratsemi (Jabar).

Semoga Karate Full Body Contact di tanah air dapat semakin maju setelah ini. OSS