local-news

PERINGATAN HUT FORKI KE 49 di BANTEN, 17 MARET 2013

Minggu 17 Maret 2013, berlangsung sebuah perhelatan besar bagi seluruh PERGURUAN BELA DIRI KARATE se INDONESIA. Federasi Olah Raga Karate-do Indonesia atau yang lebih di kenal dengan sebutan FORKI, dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke 49 yang jatuh di tanggal 10 Maret lalu, mengadakan sebuah acara yang dihadiri 5.000 karateka yang berasal dari 15 perguruan yang tergabung dalam FORKI. Perguruan-perguruan karate tersebut di antaranya Inkanas, Inkai, Inkado, Gojukai, Shindoka, Wadokai, KKI, Amura,Gokasi, Pordibya, Kyokushinkai, TAKO, Lemkari, BKC, Kandaga Prana, dan Gokasi.

Seperti yang tertulis dalam profil di situs resmi PB FORKI, 10 Maret 1964 adalah merupakan hari berdirinya PORKI atau Persatuan Olah Raga Karate Indonesia, dan pada tgl 30 November tahun 1972 dari hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

Acara yang dihadiri hampir seluruh perguruan di bawah naungan FORKI ini, diadakan pada Minggu 17 Maret 2013. Acara itu akan dipusatkan di Honbu Dojo Shindoka di kawasan Industri Taman Tekno Blok G1, No.1 Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Acara dibuka pukul 7.00 dengan sambutan dari Ketua PB Forki, Drs. H. Hendardji Soepandji, SH dan Ketua Umum PB Shindoka, Bapak Iwan Setiawan. Kemudian tentunya ada beberapa gerakan yang dilakukan sebagai pemanasan bagi karateka sebelum melakukan gerak jalan. Gerakan dipimpin oleh dewan guru dari perguruan Shindoka dan diikuti secara serempak oleh seluruh karateka. Barulah ketika matahari sedikit meninggi, gerak jalan mengitari kawasan Techno Park dilakukan.

Setelah karateka berkumpul di starting point, panggung pun diisi dengan hiburan sembari menunggu kehadiran Menteri Pemuda dan Olah Raga, Bapak Roy Suryo yang baru saja menghadiri sidang PSSI. Walaupun panas matahari semakin menyengat, karateka tetap setia berada di lokasi, menunggu Menpora yang akhirnya datang pukul 11.00. Acara peringatan HUT FORKI ke-49 itu pun ditutup dengan sambutan Menpora.

Perguruan PEMBINAAN MENTAL KARATE Kyokushinkai Karate-do Indonesia sendiri diwakili oleh warga dari cabang DKI dan Banten dengan didampingi oleh Sensei Jimmy Djuhaidy selaku Pimpinan Daerah Banten dan Sensei Siono Anggono selaku Pimpinan Daerah DKI. Sedangkan dalam barisan, warga dipimpin oleh Sensei Markam Maksum yang merupakan salah satu anggota Dewan Guru yang memegang Dojo Kelapa Gading.

Satu hal yang membanggakan, meski matahari begitu terik, kedisiplinan karateka PEMBINAAN MENTAL KARATE Kyokushinkai Karate-do Indonesia tetap menjadi ciri khas yang tidak pernah luntur. Dari pukul 6.45, karateka PEMBINAAN MENTAL KARATE Kyokushinkai Karate-do Indonesia sudah berdiri dalam barisan dengan rapi dimana karateka perguruan lain masih tersebar di lokasi. Begitu pun saat melakukan gerak jalan, karateka PEMBINAAN MENTAL KARATE yang hadir tetap berjalan rapi dalam formasi barisan sampai kembali ke posisi awal. Ciri ini lah yang membedakan PEMBINAAN MENTAL KARATE Kyokushinkai Karate-do Indonesia dengan perguruan lain. Ini akan menjadi contoh yang baik untuk perguruan lain. Oleh karena itu, tradisi seperti ini (yaitu KEDISIPLINAN) haruslah dipertahankan oleh perguruan PEMBINAAN MENTAL KARATE Kyokushinkai Karate-do Indonesia dan diteruskan sampai generasi selanjutnya.
(Clara, Dan I, Cab. Banten)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *